Bagaimana Seorang Penuntut Ilmu Menyikapi Perpecahan Yang Terjadi Disekelilingnya

BAGAIMANA SEORANG PENUNTUT ILMU MENYIKAPI PERPECAHAN YANG TERJADI DISEKELILINGNYA 


بسم اللــــه الرحمـــــــــن الرحيم

📩 PERTANYAAN:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

أحسن الله إليك

Seorang teman meminta nasehat tentang hal ini ya Syaikh : ketika awal mengaji di atas manhaj salaf ini dia antusias dan senang, bisa beramal di atas sunnah dan berteman dengan teman-teman yang cinta sunnah. Tapi berjalan waktu, dia melihat banyak perselisihan dan sebagian teman berpisah karena perbedaan guru / pendapat. Apa nasehat anda untuk teman ini. Dia masih baru belajar.

جزاك الله خيرا

🔖 JAWABAN: 

و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته ..

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن واله ولا حول ولا قوة إلا بالله. أما بعد :

📍Ya akhi fillah. Saya akan menjawab pertanyaan anda dengan bentuk poin-poin sehingga lebih mudah dipahami dan diamalkan. 

1️⃣ Pertama : Manhaj salaf berlepas diri dari kesalahan yang bersifat individual. Maka seseorang yang mengikuti jalan salaf, meyakini keyakinan salaf, mengamalkan perintah-perintah yang disebutkan dalam Al-Qur'an, Sunnah, dan disepakati oleh para ulama maka kesalahan individual yang dilakukan tidak perlu diperbesar dan ini bukan berarti mempengaruhi kesempurnaan salafiyah padanya.

2️⃣ Kedua : Adanya perpecahan yang dilihat para pelajar yang terjadi pada para guru, ataupun para saudara disekelilingnya bisa menjadi sebab terbesar seorang pelajar menjauh dari ilmu dan berpengaruh pada semangat dan keistiqomahan nya diakibatkan banyaknya perpecahan. Dan ini adalah perkara yang bahaya, ketika seseorang menjauh dari ilmu, menjauh dari manhaj salaf, menjauh dari jalan yang lurus. 

3️⃣ Ketiga : Jika seorang pelajar melihat ini terjadi pada guru nya maka ini menunjukkan bahwa dia (guru tersebut -ed) tidak memiliki kapasitas yang cukup dalam keilmuan, menunjukkan lemahnya keilmuan seseorang. Sehingga sebaiknya dia mencari seorang guru yang terkumpul padanya antara ilmu yang benar dan adab yang mulia, terutama adab dalam menyikapi perbedaan atau khilaf. Carilah seorang guru yang bijaksana dan memiliki sifat hikmah, yang mengetahui mana yang menjadi prioritas untuk muridnya, dan bisa menimbang antara manfaat dan mudharat 

⭕️ KESIMPULAN :

Saya menasehatkan kepada anda untuk terus menuntut ilmu dan kokoh diatas manhaj salaf dengan cara yang benar, sebagaimana yang dicontohkan oleh para ulama yang memiliki keilmuan yang dalam dan bijak dalam menghadapi khilaf. 

BERHATI-HATILAH, banyak dari para pelajar yang mempelajari ilmu tanpa adab, mereka tidak mempelajari bagaimana adab yang baik dan benar dalam menyikapi orang yang berselisih paham dengan kita. Dimana kita harus belajar dari para salaf bagaimana sikap mereka dalam menghadapi situasi semacam ini. Berbahaya ketika seseorang menukil perkataan Syaikh fulan fulan, mereka menukil perkataan Syaikh Ibnu Baz tanpa mencari tau bagaimana praktek beliau dari perkataannya. Sehingga mereka menukil perkataan dan mengamalkan sesuai hawa nafsu nya. Ini musibah...

والله أعلم،، 

نسأل الله السلامة و العافية..

🖊 Dijawab oleh : Asy-Syaikh Abul Athoo' Ahmad Banajah حفظه الله

الهيئة العلمية المختصة للترجمة

📝 Diterjemahkan oleh :

Hai'ah Ilmiyyah Khusus untuk Terjemah

https://t.me/ahmadbanajah/2665

https://www.facebook.com/100072688150927/posts/pfbid0oKNtCEHMwAGXcyBJGuLi9xajiTSkAmCD6G72kb3fxF4Kzgcrytj7FQswbYXxUApvl/